Catatan  M. Nigara

Wartawan Tinju Senior

Komentator tinju tvone 

MEMILIKI tinggi badan yang berlebih, Caleb Plant, juara dunia Super Middleweight IBF akan menggunakan jab-jab nya sebagai penghadang laju Canelo Alvarez. "Ini bukan jab biasa," tegas Plant. 

Tapi, bukan Canelo jika ia bisa termakan pola lawan. Ada beberapa pakar yang tak ragu mengatakan bahwa Canelo akan menang KO atau TKO. Meski demikian Canelo sungguh-sungguh cermat, jika tidak maka nasib bisa berbalik. 

Canelo yang di awal karirnya lebih sering me.peragakan gaya counterpuncher,  memiliki kesabaran dan akurasi luar biasa, belakangan lebih agresif. Maka strategi ini juga yang akan ia gunakan untuk menjebat Plant. 

Sang lawan akan digiring ke sudut ring untuk kemudian ia tekan dengan akurasi serta power yang besar. Apalagi Canelo lebih pendek, maka bukan tidak mungkin ia akan memberondong rusuk kiri dan kanab Plant, begitu tangannya turun, maka rahang dan dagu Plant akan dibenturkan dengan pukulan keras Canelo. 

Menari

Jika Plant ingin lolos dari jebakan Canelo, maka dia harus menambah speed dalam  footwork nya. Dengan kelincahan yang tinggi, maka Canelo akan menghadapi kesulitan. 

Ini bisa kita lihat saat Canelo agak kewalahan saat menghadapi Erislandy Lara (12/7/2014) di MGM Grand juga. Tak heran Canelo hanya menang _Split decision_ 115-113, 115-123 untuk Canelo dan 117-111 untuk lara. 

Lara menggunakan teknik full defensif dengan menggunakan jab-jab keras sebagai penghalang dan kaki-kakinya menari-nari. Canelo sendiri mengakui pertarungan itu sebagai pertarungan yang melelahkan. 

Tapi, Plant harus hsti-hati jika tidak ingin nasibnya seperti Amir Khan. Petinju berdarah Pakistan yang lahir dan besar di Bolton, Greater Manchester itu, ambruk di ronde ke-6. 

Khan terjebak saat Canelo menggerakan kepalanya sambil menyilangkan pukulan. Khan kaget, ia masuk dalam jangkauan Canelo, maka selesai sudah. 

Artinya, Plant dan timnya harus benar-benar mampu menganalisa dua penampilan yang sama tetapi hasilnya berbeda. Peluang sekecil apa pun di dalam dumia tinju, bisa menghasilkan sesuatu yang luar biasa. Ingat juga saat Mike Tyson dirubuhkan oleh James Buster Douglas, di Tokyo (11/2/1990). Peluang yang dimiliki Douglas sangat-sangat kecil, bahkan nyaris tidak terlihat, tapi hasilnya sangat luar biasa. 

Sekali lagi, pasar taruhan 70-30 untuk Canelo, tapi itu bukanlah kepastian. Semua masih harus mita saksikan di atas ring sesungguhnya. Kita tunggu saja...